Prinsip Teori Manajemen Aliran
Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri
di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap
masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri
maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen,
Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.
- Teori Perilaku
Menurut
Herbert Simon dengan mengembangkan teori perilaku administrasi yaitu
menggambarkan bagaimana kerja struktur organisasi dan dukungan pengambilan
keputusan pada individu dalam organisasi mencapai derjat tertinggi secara
konsisten, disamping kemungkinan terjadinya boundedly rational behavior.
Keberadaan organisasi dengan individu-individu yang ada didalamnya diharapkan
mengadopsi dasardasar nilai organisasi sebagai petunjuk untuk pengambilan keputusan;
dasar-dasar nilai faktual yaitu peraturan dan prosedur sebagai dasar
melakukan kegiatan rutin. Perilaku individu dalam organisasi adalah bersifat
rasional karena polihan perilakunya dibatasi dengan peraturan, dan terkait
dengan program-program kerja organisasi.
Karena itu asumsi nilai, kerangka kognitif, peraturan, kegiatan rutin, adalah unsur-unsur yang mengarahkan individu untuk berperilaku rasional. Selanjutnya teori institusi berkembang pesat tahun 1960 an ketika diperkenlkan konsep system terbuka dalam studi organisasi (Scott,2001 : xx). Teori system terbuka distransformasikan melalaui pendekatan yang menekankan pentingnya konteks lingkungan dalam arti luas yang berpengaruh terhadap perubahan organisasi.
Konteks lingkungan tersebut; pertama, menyangkut lingkungan teknis yaitu terkait dengan system produksi instrumental, transformasi input menjadi output. Kedua, kekuatan social budaya sebagai lingkungan institusi yang berkembang di tahun 1970 an. Karena itu institusi dapat dilihat sebagai suatu system produksi dan sebagai system social budaya. Di samping itu karena pengaruh aspek lingkungan tang semakin komplek, maka teori institusi jugan berkembang sesuai dengan perkembangan kompleksitas lingkungan. Pandangan beberapa teoritisi sebagaimana dikemukakan di atas menurut Scott menunjukkan bahwa teori institusi dapat berkembang dalam berbagai disiplin ilmu, karena itu tidak ada teori tunggal tentang institusi melainkan teori institusi yang ditinjau dari disiplin ilmu tertentu.
Karena itu asumsi nilai, kerangka kognitif, peraturan, kegiatan rutin, adalah unsur-unsur yang mengarahkan individu untuk berperilaku rasional. Selanjutnya teori institusi berkembang pesat tahun 1960 an ketika diperkenlkan konsep system terbuka dalam studi organisasi (Scott,2001 : xx). Teori system terbuka distransformasikan melalaui pendekatan yang menekankan pentingnya konteks lingkungan dalam arti luas yang berpengaruh terhadap perubahan organisasi.
Konteks lingkungan tersebut; pertama, menyangkut lingkungan teknis yaitu terkait dengan system produksi instrumental, transformasi input menjadi output. Kedua, kekuatan social budaya sebagai lingkungan institusi yang berkembang di tahun 1970 an. Karena itu institusi dapat dilihat sebagai suatu system produksi dan sebagai system social budaya. Di samping itu karena pengaruh aspek lingkungan tang semakin komplek, maka teori institusi jugan berkembang sesuai dengan perkembangan kompleksitas lingkungan. Pandangan beberapa teoritisi sebagaimana dikemukakan di atas menurut Scott menunjukkan bahwa teori institusi dapat berkembang dalam berbagai disiplin ilmu, karena itu tidak ada teori tunggal tentang institusi melainkan teori institusi yang ditinjau dari disiplin ilmu tertentu.
-
Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan
Ilmu Manajemen)
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan
sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi,
atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu
mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical
Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih
efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model)
membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.
Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
0 komentar:
Posting Komentar